Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nuansa Pasar Jaman Dahulu di Pasar Karetan


Manusia tuh kadang suka aneh. Di satu sisi pengen makin moderen, tapi di sisi lain kangen sama hal yang berbau tradisional. Contohnya aja pasar, tumbuh suburnya pembangunan hipermarket adalah salah satu bukti pada suka pasar yang cakep dan bersih, tapi juga bikin kangen ke pasar jadul yang isi jualannya jajanan pasar tempo dulu *duh pusing pala bebek.

Ah tapi gampang kok kalau kamu kangen ke pasar jaman old, yang agak-agak mirip di adegan angling dharma gitu loh. Dimana? Di Pasar Karetan namanya.



Lokasi pasar yang ada di tengah hutan karet inilah asal muasal dinamai pasar karetan. Dan perlu kamu tahu, pasar yang ada di boja, Kendal ini hanya buka di hari Minggu dari jam 6 pagi sampai jam 11 siang.

Saya dapat kesempatan menyambangi Pasar Karetan di hari pembukaan resminya. Dan tentu saja ruamee banget. Bahkan harus antri lama untuk naik odong-odong yang membawa pengunjung ke Pasar Karetan. Odong-odong adalah satu-satunya transportasi dari titik parkiran sampai pintu masuk pasar.

Di area depan yang dihiasi gebyok Jawa, jangan buru-buru masuk tanpa mampir dulu ke meja panitia. Sistem jual beli di Pasar Karetan tidaklah menggunakan uang rupiah masa kini, tapi harus memakai 'girik' alias uang khusus Pasar Karetan yang diberi nominal 2 ribu, 5 ribu dan 10 ribu. Tukarkan saja uangmu sebanyak mungkin, karena nantinya saat pulang kamu bisa menukar kembali uangmu jadi rupiah.



Beragam dagangan bisa dibeli di Pasar Karetan, terutama jajanan dan masakan citarasa jawa. Sebut saja gudeg, bakso batok, gorengan, pecel, cenil, es kelapa muda, es dawet, kopi khas karetan dan masih banyak lagi. Suvenir macam kain batik dan mainan anak tempo dulu pun juga ada.



Hingga kini Pasar Karetan masih rutin dibuka tiap Minggu. Jadi bila kamu kangen suasana ndeso, sambangilah pasar ini dan rasakan kulineran di tengah hutan karet.


2 comments for "Nuansa Pasar Jaman Dahulu di Pasar Karetan"

  1. Suasananya menyenangkan. Aku suka wisata alam sih. Kadang anatara modern dan klasik beda tipis. Lha sekarang banyak yang pengen back to nature. Back to jadul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Back to jadul mgkn pada bosen ama modern things

      Delete